Skip to main content

Di Umurku yang 19 Tahun

    Katanya, umur 19 tahun itu masa dewasa tanggung. Artinya masih belum dikatakan dewasa dan tidak pula masih remaja. Aku pikir umur 19 tahun itu masa-masa kritis seseorang dalam menjalani hidupnya. Aku sendiri seorang mahasiswa yang entah bagaimana rasanya seperti terjebak ke dalamnya. Entahlah, aku sendiri tidak paham. Ah, memang aku saja yang terlalu khawatir bagaimana menyikapi umurku yang kian dewasa.

Alhamdulillah: 19.

    Dulu sekali, aku punya impian memiliki cafe yang terdapat perpustakaan di dalamnya. Ya, tentu saja bagiku itu hanya sekedar impian. Semoga saja ke depannya akan segera terealisasikan, aamiin.

    Aku sebagai mahasiswa saja, masih dianggap seperti anak kecil yang kehilangan seorang ibu. Bukan karena ibuku yang telah meninggal, tapi karena aku mungkin terlalu gelisah mengambil keputusan. Aku dianggap tidak tahu apa yang harus aku lakukan pada saat ini saja. Rasanya menyebalkan sekali dianggap seperti itu. Apalagi saat ini aku harus tinggal bersama dengan kakakku. Padahal aku ingin menge-kost saja supaya aku bebas. Tak bebas berekspresi jika harus ada orangtua yang sok tahu aku itu. Rasanya seperti dikekang. Ah, sungguh muak sekali.

    Aku mendeskripsikan usia 19 tahunku sama sekali tidak berarti. Aku terlalu dewasa untuk mengenal rasa sakit oleh patah hati. Aku penuh dengan keegoisan. Aku tidak tau harus bersikap seperti apa dan bagaimana. Aku sangat rapuh.

    Di usia ini juga, sepertinya aku terlalu banyak menangis. Menangis untuk sebuah kegembiraan, kesedihan, bahkan kekecewaan. 

    Aku sungguh bahagia memiliki orang-orang yang sayang denganku. Teman-teman yang baik dan lingkungan yang menerima dengan tangan terbuka. Awalnya aku sangat kesulitan dalam beradaptasi. Tapi sepertinya aku terbiasa melakukan semuanya sendiri dan mandiri. Aku cukup dewasa untuk mengenal berbagai macam sifat orang-orang.

Aku sendiri sangat kebingungan saat aku merasa jika diumur ini aku harus mendapat pekerjaan yang cocok untukku. Aku seperti membutuhkan hal-hal yang bisa menghasilkan uang. Aku sekarang lebih memilih kerja freelance walau memang penghasilannya tak seberapa. Tapi aku senang dan bangga atas pencapaian tersebut. Artinya aku bertumbuh.

    Di umur yang masih terbilang muda juga, aku memiliki penyakit yang cukup dibilang serius. Gangguan lambung dan sebagainya. Aku tidak bisa menjaga diriku sendiri. Hanya saja aku sangat bersyukur, di usia 19 aku masih bertahan untuk hidup yang berat ini. Terimakasih aku dan usiaku. 

Comments